Selasa, 17 November 2015

Renungan: Jangan lupa tengok ke belakang

Jangan Lupa Tengok ke Belakang

Pembacaan Alkitab: Bilangan 33:1-49
"Musa menuliskan perjalanan mereka dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai dengan titah Tuhan;..." - Bilangan 33:2



Loh? Kenapa harus melihat ke belakang? Yang berlalu harusnya biarkanlah berlalu, bukan? Mengapa harus mengingat-ingat masa lalu? Pertama-tama mari kita simak konteks penulisan pembacaan kita dahulu.

Bilangan 33:1-49 dapat kita katakan sebagai rangkuman perjalanan bangsa Israel sejak keluar dari tanah Mesir hingga menuju tanah Kanaan. Membaca bagian ini mungkin membuat kita (sedikit) bosan, karena sebagian besar hanya berisi nama-nama kota, dengan sedikit catatan tambahan tentang kematian Harun. Namun perlu kita ketahui bahwa pasal ini tidak sembarang ditaruh di dalam Alkitab, mengingat bahwa Tuhan memang memerintahkan Musa menulisnya (ay 2). Bukan hanya sebagai rangkuman, pasal ini pun ditulis dengan maksud supaya umat Israel melihat ke belakang.

Kenyataannya, melihat ke belakang sesekali juga wajib kita lakukan. Ketika catatan perjalanan ini ditulis, bangsa Israel sudah berada di ambang masuk tanah perjanjian. Namun bukan berarti bangsa Israel akan dengan mudah mendudukinya, sebab masih banyak yang harus mereka lakukan dan taklukkan. Untuk itu Musa menulis catatan perjalanan ini agar bangsa Israel mengingat segala kesusahan yang telah berhasil mereka lalui bersama Tuhan dulu. Bahwa meskipun perjalanan mereka dipenuhi lika-liku: kelaparan, kehausan, perlawanan dari bangsa lain, dan apapun itu, Tuhan tetap ada dan tetap menolong mereka. Sehingga dengan demikian mereka dapat merasa lebih mantap melangkah masuk ke tanah perjanjian meski nanti mereka akan mengalami lagi berbagai masalah.

Inilah yang harus kita lakukan: tengok ke belakang, ingat apa saja masalah yang pernah kita hadapi, dan ingat bagaimana Tangan Tuhan mengangkat kita pada waktu itu. Dengan demikian, kita tidak akan pernah ragu untuk terus melangkah maju dalam menjalani hidup ini, karena kita tahu, Tangan yang sama akan mengangkat kita lagi dan tidak membiarkan kita tergeletak. Masa lalu yang suram memang telah berlalu, tetapi apakah masa depan tanpa masalah yang Tuhan janjikan? Sekali-kali tidak! Masalah ada, tetapi Tuhan lebih dari ada untuk kita.

Tengok ke belakang, ingat bagaimana Ia menolong kita, hitung setiap berkat yang telah Ia curahkan. Tiada lagi keraguan kita menengok ke depan dan melangkah tanpa ketakutan, karena yang kita imani adalah bahwa Tuhan akan tetap sama: akan tetap menuntun jalan kita. Terpujilah Tuhan, Amin.

Ya Tuhan, ajari saya mengingat bagaimana Engkau telah menolong saya dulu, dan dengan demikian saya akan lebih yakin bahwa Engkau akan menolong saya lagi sampai kapan pun. Amin. 

Dikutip dari Renungan SPASI Spirit Bookfield, dengan perubahan oleh penulis 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar