Kali ini kita akan membahas tentang kota yang menjadi nama sidang kami, Betlehem. Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan kata Betlehem. Sebagian besar dari kita sudah mengetahui arti dari kata tersebut. Akan tetapi kali ini kita akan membahas tentang kota Betlehem sedikit lebih banyak.
Betlehem dalam bahasa Ibrani: בֵּית לֶחֶם, Bet léḥem berarti "rumah roti"; dalam bahasa Arab: بيت لحم, Bayt Laḥm berarti "rumah daging". Kemudian diterjemahkan ke bahasa Yunani: Βηθλεέμ, Bethleém; bahasa Latin: Bethleem; bahasa Inggris: Bethlehem; dan bahasa Indonesia: Betlehem. Betlehem adalah sebuah kota yang saat ini berada di daerah Palestina di Tepi Barat, merupakan sebuah pusat budaya Palestina dan industri pariwisata menjadi sektor perekonomian utama. Penduduknya berjumlah 26.452 jiwa menurut data tahun 2012.
Kota ini terletak 73 km (45 mil) sebelah timur-laut Gaza dan laut Mediterania; 75 km (47 mil) sebelah barat Amman, Yordania; 59 km (37 mil) sebelah tenggara Tel Aviv, Israel; dan 10 km (6.2 mil) sebelah selatan Yerusalem, dengan ketinggian sekitar 765 meter (2.510 kaki) di atas permukaan laut. Kota-kota terdekat antara lain Beit Safafa dan Yerusalem di utara kota, Beit Jala di barat-laut, Husan di sebelah barat, al-Khadr dan Artas di barat-daya, and Beit Sahour di sebelah timur.
Kota ini memiliki arti penting bagi umat Kristen karena diimani sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus, yang tertulis dalam kitab Injil di Perjanjian Baru. Sementara itu di Perjanjian Lama kota ini ditulis pertama kali sebagai tempat di mana Rahel meninggal dan dikuburkan di bagian utara kota ini, dan kuburnya menjadi tempat yang penting dalam agama Yahudi. Separuh dari penduduk Betlehem beragama Muslim, namun Betlehem juga merupakan tempat bagi komunitas Kristen Palestina terbesar di Timur Tengah dan bahkan didiami oleh salah satu komitas Kristen tertua di dunia, meskipun saat ini jumlahnya sudah menurun dikarenakan emigrasi.
Bethlehem dirampok oleh orang Samaria tahun 529, namun dibangun kembali oleh kaisar Bizantium, Justinian I. Bethlehem ditaklukkan oleh kekhalifahan Arab 'Umar ibn al-Khattab' pada tahun 637, yang menjamin keamanan bagi tempat-tempat suci agama kota. Pada tahun 1099, Tentara Salib merebut Betlehem dan membangun benteng di sana, serta mengganti pendeta Ortodoks Yunani dengan pendeta Latin. Para pendeta Latin kemudian diusir setelah kota direbut oleh Saladin, Sultan Mesir dan Syria. Dengan kedatangan Mamluk pada tahun 1250, tembok kota dihancurkan, dan kemudian dibangun kembali pada masa pemerintahan Kekaisaran Ottoman. Inggris merebut kendali kota dari Ottoman selama Perang Dunia I dan Betlehem dimasukkan dalam zona internasional di bawah Rencana Pembagian Palestina oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1947. Yordania kemudian mencaplok wilayah kota pada Perang Arab-Israel 1948. Kemudian direbut oleh Israel di tahun 1967 dalam Perang Enam Hari. Sejak tahun 1995, Bethlehem sudah berada dibawah pemerintahan Otoritas Palestina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar